Berbicara tentang penghasilan tambahan membuatku selalu bersemangat, S-E-L-A-L-U. Entah sejak kapan aku selalu bersemangat jika berbicara tentang penghasilan tambahan, tentang promosi dan tentang jualan. Penghasilan tambahan sendiri buatku berarti penghasilan lain diluar penghasilan utama (ya kali emang itu definisnya haha) dan penghasilan tambahan versi aku itu ya jualan, dalam bentuk apapun, dari bisnis MLM, waralaba, barang, sampai makanan :D
Kalau mau throwback, aku mulai jualan itu sekitar tahun 2008 yang artinya sudah masuk 10 tahun saudara-saudara. Pertama kali jualan pas kuliah, karena lihat ada yang jualan tas diblog dan si mbak yang jualan menawarkan sistem reseller dropship yang dimana reseller tidak perlu menjual langsung barang jualannya, kita cukup mempromosikan barang tersebut dan barang tersebut akan dikirimkan oleh seller kepada pembeli. Waktu tahun 2008, masih sangat sedikit yang berjualan online jadi masih susah banget meyakinkan orang-orang untuk beli barang dengan hanya melihat gambarnya saja. Singkat cerita, jualan tas dengan menjadi reseller dropshipper berjalan lancar, banyak pembeli dari seluruh Indonesia, seneng banget rasanya walaupun cuma dapat untung 10.000 sd 15.000 per barang. Walaupun disisi lain, banyak teman yang sering godain karena aku jualan online karena waktu itu yang banyak jualan hanya emak-emak berdaster di pasar
Jualan tas pas jaman kuliah itu memang bukan penghasilan tambahan, pada saat itu malah jadi penghasilan utama karena pas kuliah masih dapat uang jajan dari ortu. Tapi jualan tas itu jadi awal untuk memulai Penghasilan Tambahan tssaahhhh
Tahun 2011 pas lulus kuliah dan kembali ke kampung halaman, masih lanjut jualan tas dan saat diterima kerja, aku akhirnya memutuskan untuk membuka Butik (Nekat 1). Dengan modal seadanya butik kecilku mulai berjalan, jualan tas, baju, hijab dan aksesoris wanita tapi semakin kesini penjualan semakin menurun. Karena barang yang aku jual harus selalu update untuk mengikuti trend, setiap pembeli selalu menanyakan ada barang baru atau tidak? padahal stok barang lama masih banyak, sudah bikin super sale tapi masih belum balik modal dan akhirnya butikku resmi ditutup hiks
Pasca runtuhnya butik kecilku haha, aku memutuskan untuk tidak melakukan usaha apapun jadi hanya fokus pada kerjaan kantor. Tapi entah mengapa, rasanya ada yang kurang, jujur saja aku bahagia kalau bisa melakukan promosi dan berjualan, apalagi kalau jualan itu laris manis. Dan pada tahun 2016 akhir, aku memutuskan join bisnis waralaba (Nekat 2), jualan cendol kekinian dengan topping keju dan duren. Pada awalnya berjalan lancar, rame pengunjung bahkan aku sampai kewalahan, sehari bisa terjual sampai 70 cup cendol. Tapi ternyata tidak semudah itu karena semua bahan baku harus dipesan dipusat dan dikirim via cargo pesawat, pengiriman barang hanya bisa melalui bandara besar yang jaraknya sekitar 4 jam dari tempatku jadi setelah hitung-hitungan harganya harus dinaikkan dan untuk segelas cendol dengan harga diatas 10.000 cukup mahal pasti buat orang-orang. Saat ada yang jual es dawet ayu seharga 5.000, maka sepilah lapak cendolku.
Seperti bisnis sebelumnya, juragan cendol juga akhirnya tutup lapak sebelum kembali modal. Tapi sampai saat ini aku tidak pernah menyesali dua aksi nekatku itu haha. Walupun malu karena tidak berhasil menjalankan dua bisnis, tapi aku bahagia dan cukup berbangga karena sudah berani mencoba meskipun akhirnya gagal. Aku masih percaya Kegagalan adalah Kesuksesan yang Tertunda. Sampai saat ini aku gak pernah kapok untuk berjualan, saat ini aku masih bergabung dibisnis MLM, berjualan makanan online (bantu promosi jualan mama) dan membuka jasa hias mahar dan seserahan nikah :)
Baca juga Hobi yang Menghasilkan
Well, kesimpulannya setelah beberapa kali gagal dan rugi sampai puluhan juta. Sebelum membuka usaha ada beberpa hal yang sebaiknya dipertimbangkan :
1. Survey Pasar
Menurutku survey pasar ini sangat penting, kita harus tahu betul seberapa besar peluang untuk
jualan barang tersebut dan bagaimana respon dari pembeli terhadap barang tersebut
2. Pengelolaan Keuangan yang Baik
Terlalu klise memang tapi pembukuan yang baik sangat berguna untuk mengetahui case flow
bisnis kita. Jangan mencampurkan uang pribadi dan uang bisnis, sebaiknya dibuat rekening
terpisah
3. Promosi Kekinian
Promosi juga tidak kalah pentingnya dengan 2 poin diatas, promosi kekinian maksudnya kita
harus bisa mengikuti trend contohnya saat ini media sosial sangat berperan penting dalam promosi.
Yah kasih endorse buat orang yang punya follower banyak gak akan rugi kok, malah bisa
menambah pembeli :)
4. Meluangkan Waktu
Poin keempat ini yang masih belum bisa aku terapkan, untuk bisnis yang lumayan besar seperti
butik atau jualan dengan menyewa tempat yang harus standby setiap hari memang harus bisa
meluangkan waktu untuk fokus pada usaha tersebut. Saat ini waktuku masih lebih banyak
disibukkan dengan urusan kantor.
Jadi intinya aku gak akan pernah bisa untuk berhenti jualan, bukan hanya karena kebutuhan tetapi juga keinginan. Seperti yang aku bilang tadi, aku bahagia kalau bisa menawarkan dan menjual barang, kalau kata teman-temanku aku ini Marketing alias Makelar Everything :)
PS : Oh iya, teman-teman yang dulu mengejekku karena berjualan pada saat kuliah. Sekarang mereka juga jualan lho. Malah jualan menjadi penghasilan utama mereka :D